Baiklah....
Siang yang tidak ditemani mentari, akan ku beri tahu
Ketika sesuatu itu ada, ketika sesuatu itu mulai merasuk
Dan, lalu ia hanya bisa bermain-main di sanubari ini
Aku masih belum mengerti, salah apa aku pada nya
Pendam...buang....
Karena jika terus dibiarkan bermain, aku terhina
Dan... sesuatu itu tidak akan tampak
Ia berada di setiap hati manusia yang sedang haus akan semangat yang menggelora
Rupanya suatu itu hanya perasaan
Perasaan gelap yang siap menggerogoti tulang-tulang manusia yang kokoh pun
Perasaan entah yang bila terus ada bisa membuat terbunuh
Entah....
Aku pun enggan mengartikannya
Aku lelah, aku hampir rapuh
Aku tak ingin membiarkan nya bermain
Aku ingin Bunda dan.... sesorang
Aku ingin....
Tapi dayaku?
Aku lelah, aku hampir rapuh
Air pun terbendung
Ternyata aku sudah lumpuh
Ini hari yang kelabu (menurut saya)..
Selain cuaca yang tdk bersahabat. Suasana hati saya yang (masih) labil ikut mendukung suksesnya bad mood saya hari ini.
Tapi, terima kasih Kepada-Nya. Karena sampe saat ini, saya masih melihat orang-orang yang sangat bersemangat (di tv) yang.... yah...lumayan memotovasi saya.
Berharap kalimat yang saya sebut..( entahlah silahkan kalian nilai sendiri) mampu mengurangi perasaan itu sekarang..
Jumat, 23 Mei 2014
Rabu, 14 Mei 2014
HUJAN edit from 14/05/14
Siang ini hujan...
Saya kembali di ingatkan dengan kenangan di kota kelahiran. Saya diingatkan dengan orang-orang yang pernah saya temui - yang saya kenal. Saya teringat teman-teman saya, saya teringat rumah saya yang (sebenarnya) merupakan asrama angkatan darat, saya teringat wajah Bunda saya (*Bunda..... *mewek*), saya teringat adik-adik saya, saya teringat seseorang yang spesial (buat saya), saya teringat semuanya.
Teknologi yang maju sekarang pun sebenarnya belum mampu mengatasi rasa kangen yang dalam ini (yaaaaarrraaaaaaa). Tapi setidaknya, melalui sms, bbm, facebook, twitter (dan semua yang berhubungan dengan teknologi), mampu mengurangi sedikit rasa kangen yang ada - ya, hanya sedikit.
Sepertinya, saya tidak mau berlarut-larut dalam suasana seperti ini,saya masih cukup mampu mengatasi semuanya sendiri. Ya, saya hebat!!! JRENGJRENG..... yiiiiihaaaaaaaaa
Saya sadar, sebenarnya postingan siang ini tidak berkualitas (menurut saya), tapi setidaknya dengan postingan hari ini, saya bisa mengatasi rasa jenuh di kantor. Ya, kantor memang membosankan sama seperti kampus. Tapi setelah membuka folder image di laptop saya, rasa jenuh saya segera hilang ketika melihat foto bersama teman-teman dan keluarga.
Selasa, 01 April 2014
Selasa Ceria
![]() |
Segelas kopi dan air putih |
Ini Minggu pertama di bulan April yang awalnya diakhiri hari libur panjang dari bulan Maret.
Saya sudah duduk manis di kantor (ceileeeee). Dan sempet-sempetnya nyuri waktu buat ngeblog sebentar.
Mumpung Bos lagi dilapangan, mumpung lagi sepi orang, mumpung saya sedang bergelora (bagaikan semangat para pahlawan yang rela gugur di medan perang), dan mumpung wifi lagi ngebut-ngebutnya karna di kantor hanya ada beberapa orang.
Saya sangat mencintai kopi, saya mencintai kopi seperti mencintai orang yang saya cintai (yaelaaaaa).
Saya mencintai kopi karna kopi membuat perasaan saya nyaman, senyaman saat saya sedang berada disisi dia (nyahahahahah... *lempar sendal*).
Dulu semasa saya masih jadi anak ingusan - itu saat saya berada di bangku kuliah - setiap hari selalu men-cekoki diri sendiri dengan kopi. Alasannya karna saya tidak bisa menahan ngantuk di siang hari (terutama saat materi kuliah yang menegangkan, atau dosen yang ngajar tidak bisa ngajakin cekikikan) hahaha...
Dulu pas masih ingusan, kopi favorit saya adalah kopi instan tri in wan (yang tdk perlu saya sebutkan mereknya). Kenapa itu favorit saya? Karna rasanya yang khas, aromanya yang tajam, dan setelah diteguk - *glekkkglekkk* - smoothy banget. (ayayayayaya le to the bay - alay).
Kopi seperti sudah mendarah daging di kehidupan saya. Ini mungkin, peran nenek saya (yang jago masak tadi) men-dulang kopi ke saya sejak sebelum saya jadi anak ingusan (itu berarti saya anak ileran). Hingga sampe sekarang, kalo jauh dari bubuk hitam itu, hati saya terasa teriris-iris dan tercabik-cabik - *pedih*sambil menyeret badan.
Tapi karna kebiasaan ngopi itu, gigi-gigi kelinci saya tidak lagi seputih kapas. Itu dikarenakan lapisan gigi terluar, punya pori-pori yang sangat mudah menyerap makanan dalam bentuk cairan.
Jadi kalo diantara kalian yang punya hobi ngopi juga, saya saranin berkumur-kumur tiap kali abis neguk kopi. Jangan nanya air yang dipake untuk kumur-kumur itu air apa, yang jelas dan kongkrit, air yang halal dan sehat untuk kesehatan (tapi gak diwajibin air zamzam ya, soalnya air zamzam mahal di ongkir).
Ya... gitulah sedikit cerita dan tips dari saya. Semoga bermanfaat ya. Cayam manyis ceyayu, ceman-ceman...
Kamis, 27 Maret 2014
I Miss ( blank blank blank )
Memang, daerah yang saya tempati sekarang,
tidak jauh dari daerah kelahiran saya. Hanya membutuhkan sekitar 2 jam jalur
udara dan (kira-kira) 1 hari jalur laut. Tapi rasa ini membuat nafsu makan saya
(sempat) menurun – begitu juga dengan berat badan saya :’)
Tapi tetap saja,
saya tidak akan menghilangkan kecintaan saya pada tanah kelahiran saya yang
sudah menjadi kota metropolitan. (wuuuuuuuuuuu *bunyi backsound lagi*).
Baiklah… tanpa perlu basa-basi
(yang nanti malah jadi basi), saya akan bercerita, dgn siapa saja saya
merasakan ke-kangen-an ini.
1. Daerah kelahiran – Walaupun keindahan dan ketentaraman kota saya lahir dgn kota yg saya tinggali sekarang berbeda, tapi tetap saja saya akan merasakan kenyamanan berada di kota lahir saya.
2. Orang tua – Walaupun saya bukan anak rumahan dan juga bukan anak jalanan, apalagi saya bukan anak tongkrongan, saya sangat merindukan mereka yang selalu ada untuk saya – terutama ibunda – yang masakannya selalu saya komentari. Dan juga mereka selalu ada tiap acapkali saya memerlukan materi, uang! Ya – uang. JRENGGGGG!!!!*backsound* “Bunda tolong saya…saya butuh uang untuk hura-hura”. PLAKKKK!!!!!*tamparan keras* “DASAR ANAK TENGILLL!! AJO PEGILAH MIKAK. BUNDO DK SANGGUP MIARA MIKAK LAGI”
3. Adik-adik
dan saudara-saudara – adik saya itu, umm… cantik? Ya, cantik. Putih? Iya.
Entahlah, selain cantik dan putih (mungkin bagi sebagian org cukup
menggemaskan), dia tdk terlalu istimewa buat saya(bukan krn saya sirik dgn
dia). Tapi saya sgt me-ngangeni-nya. Lalu ada neneknda tercinta yang bisa
menyulap berbagai jenis benda menjadi masakan yang lezat. Contohnya sandal yg
bisa disulap menjadi rendang misalnya, jadi dendeng atau apalah… yang pasti
nenek jagok. Trs ada tante-tante saya yang…. Ya…yang baik, pelit, tapi baik
hati. Dan mereka telah memberikan saya adik-adik sepupu yang lucu. Yang sangat
saya sayangi. Yang selalu saya cubiti sepenuh tenaga kalau saya sedang
menggelora gemas tingkat lagit tujuh. Yang saya tarik-tarik kalau mereka sedang
bandel-bandelnya. Dan akan saya marahi kalau mereka bermain bola yang bolanya
sampe jatuh ke got.1. Daerah kelahiran – Walaupun keindahan dan ketentaraman kota saya lahir dgn kota yg saya tinggali sekarang berbeda, tapi tetap saja saya akan merasakan kenyamanan berada di kota lahir saya.
2. Orang tua – Walaupun saya bukan anak rumahan dan juga bukan anak jalanan, apalagi saya bukan anak tongkrongan, saya sangat merindukan mereka yang selalu ada untuk saya – terutama ibunda – yang masakannya selalu saya komentari. Dan juga mereka selalu ada tiap acapkali saya memerlukan materi, uang! Ya – uang. JRENGGGGG!!!!*backsound* “Bunda tolong saya…saya butuh uang untuk hura-hura”. PLAKKKK!!!!!*tamparan keras* “DASAR ANAK TENGILLL!! AJO PEGILAH MIKAK. BUNDO DK SANGGUP MIARA MIKAK LAGI”
4. Teman-teman saya
Pada bagian ini,
saya akan membagi teman saya kedalam beberapa subab bagian.
Ada teman semasa
sekolah SMA. Dulu saya akrab sama cowok-cowok (yang banyak dianggap orang,
mereka adalah gey (gay)) lucu, cakep dan baik dengan saya. Ada juga teman
perempuan saya yg sekarang sudah berada jauh dari daerah kelahirannya, yang
biasa dipanggil “jinbotol” oleh teman-teman cowok saya. Krn ke-akrab-an saya
dgn cowok-cowok (yg hina) itu, cowok pincutan saya disekolah jadi enggan pincut
sama saya. Tapi saya sadar, dia tdk cukup keren buat saya. Tapi dia cukup
pintar utk tdk pincut dgn saya.
Teman saya dari
kecil, she’s my neighbor during 15 years more (aduh, bener gak itu padanan kata
in English nya?). orangnya chubby, lucu, dirumah punya hobby menggosok pakaian,
dan ramah terhadap siapa pun. Tapi, krn sering ketemu, bukannya kangen dgn dia.
Cuma mau memperkenalkan kepada pembaca disini. J
*berbinar*
Teman kuliah
saya, yang tidak perlu saya sebutkan satu persatu. Betapa kangen ini terasa
menusuk-nusuk didada ( ceileee ). Jika diantara kalian yang membaca ini, kalian
harus merasa kalau ini tertuju buat kalian. Percaya saya kan, teman-teman? Kalian
memang harus percaya.
Karna kalian
memang istimewa. Kebersamaan, tawa, canda, kekecewaan, pertikaian,
semunafik-kan, se…se…se… semuanya tdk akan terulang lagi, teman. Okelah… Mungkin ditulisan selanjutnya, saya akan
membahas kalian satu per satu (tapi kalau kalian sudah membaca ini). Dan jika
saya sudah tdk sibuk dengan urusan (ehem) kantor saya.
Orang kantoran sekarang?
(BAHAAHAHAHAHA…)
*ketawa ngakak sambil muter-muter di kursi rotasi* Ya, saya orang kantoran yg
pailid setoran (gaji).
Teman sepermainan dan sehoby – ya, saya disini agak sedikit bingung. Saya bingung karna saya sedikit melupakan nama-nama teman dalam kategori ini. Tapi saya mengingat wajah-wajah kalian. Wajah kalian yang penuh semangat, yang penuh canda tawa, yang saling menyemangati, yang selalu berbagi (susah), dan juga yang memberi lelucon konyol yang sebenernya tidak patut diucap (tapi itu sangat lucu).
Teman sepermainan dan sehoby – ya, saya disini agak sedikit bingung. Saya bingung karna saya sedikit melupakan nama-nama teman dalam kategori ini. Tapi saya mengingat wajah-wajah kalian. Wajah kalian yang penuh semangat, yang penuh canda tawa, yang saling menyemangati, yang selalu berbagi (susah), dan juga yang memberi lelucon konyol yang sebenernya tidak patut diucap (tapi itu sangat lucu).
Teman mengaji – kalian
dimana? Saya tidak melihat kalian. Tolong tunjukkan tampang kalian –
tolongggggg… *sambil memelas* lalu berguling-guling ditanah.
5. Someone special – Ehem.. (berdehem dalam sejenak) tolong beri saya waktu. Saya merasakan getaran yang berbeda ketika saya ketik “someone special” (ciattciiaaatttt). Dia cukup sabar menghadapi saya, tapi dia cukup melatih kesabaran saya. Dia cukup memukau buat saya (dan mungkin sebagian perempuan normal yg memandangnya), tp saya cukup sederhana untuk dia. Dia memberikan kenyamanan buat saya, saya memberikan ketulusan untuk dia. (CUUTTTTTTTT!!!!). Saya rasa cukup. Mungkin sama seperti nomor 4 tadi, saya akan bahas someone special di edisi selanjutnya (kalau dia sudah membaca ini).
5. Someone special – Ehem.. (berdehem dalam sejenak) tolong beri saya waktu. Saya merasakan getaran yang berbeda ketika saya ketik “someone special” (ciattciiaaatttt). Dia cukup sabar menghadapi saya, tapi dia cukup melatih kesabaran saya. Dia cukup memukau buat saya (dan mungkin sebagian perempuan normal yg memandangnya), tp saya cukup sederhana untuk dia. Dia memberikan kenyamanan buat saya, saya memberikan ketulusan untuk dia. (CUUTTTTTTTT!!!!). Saya rasa cukup. Mungkin sama seperti nomor 4 tadi, saya akan bahas someone special di edisi selanjutnya (kalau dia sudah membaca ini).
Terkadang saya menyalahkan waktu.
Mengapa terkadang waktu begitu cepat tapi terkadang begitu lambat? Apa saya
harus menyalahkan semua teori relativitas? Apa saya harus menyalahkan Enstein?
Apa saya harus menyalahkan keadaan? Apa saya harus menyalahkan rumput yang
bergoyang? Tidak – saya akan tetap membiarkan rumput bergoyang seirama
dendangan angin yang beraliran koplo.
Saya sadar, kenangan memang kejam
karna dia tidak akan bisa mengajak saya dan yang lainnya kembali ke kenangan
itu. Tapi terkadang, kenangan akan sangat baik jika kita mengingatnya bersama.
Kenangan akan menuntun kita untuk sekedar mengingat hal-hal yang (bagi kita
luar biasa) ingin kita ingin.
Buat kalian yang membaca ini, kalian wajib merasa kalau tulisan saya ini memang tertuju buat kalian.
Jumat, 14 Maret 2014
Miss
Missed her - so much. her name is Dera Novereta :)
And...ing...eng.... Her name is Royete Marice Silfani Patty. And We're called is ROY!!!! :p
Kami biasa memanggilnya dgn sebutan mas jawa (gak cocok). mas jawo, mas wo, atau apalah..
Kenalin, ini Dwi Andria Wulandari
Left: Artika Mayang Sari (biasa dipanggil "wak"). Right: Roy (biasa dipanggil "wak" jg ) :D
back: Marlina Nurfitriani
kiri : Melisa Putri Wulandari, tengah : Latifah Safitri
wow rame beudzzzzzz :D
![](https://4.bp.blogspot.com/-1zW9GfkuPdI/UyKftSggD4I/AAAAAAAAASY/yvilKj_2oxI/s1600/IMG_0995.JPG)
Friends when senior highschool
Make up yang mulai luntur karena pengaruh minyak dan keringet. ( nyak...minyyaaaakkkkk...)
Someone special. ;-)
Old Brother and Young Sister
kiri: Eliya Kurniati (kuncit)
Kami biasa memanggilnya dgn sebutan mas jawa (gak cocok). mas jawo, mas wo, atau apalah..
Kenalin, ini Dwi Andria Wulandari
Left: Artika Mayang Sari (biasa dipanggil "wak"). Right: Roy (biasa dipanggil "wak" jg ) :D
back: Marlina Nurfitriani
kiri : Melisa Putri Wulandari, tengah : Latifah Safitri
wow rame beudzzzzzz :D
Friends when senior highschool
Make up yang mulai luntur karena pengaruh minyak dan keringet. ( nyak...minyyaaaakkkkk...)
Someone special. ;-)
Old Brother and Young Sister
kiri: Eliya Kurniati (kuncit)
Langganan:
Postingan (Atom)